Dalam pembuatan web dengan wordpress, anda akan menemukan salah satu file yaitu wp-cron.php. Fungi file ini berguna untuk mengatur dan menjalankan tugas terjadwal secara otomatis. Sebagai contoh penghapusan cache, pengiriman email, dll. Penggunaan file ini biasanya akan mempengaruhi pengunaan resourse di Server yang bisa mengakibatkan server down jika tidak mampu menghandle banyaknya tugas  Cron Job. Oleh karenanya anda harus paham dan mengerti penggunaan cron job untuk website.

Cron job merupakan utility di system Linux untuk pengaturan tugas secara otomatis pada waktu yang spesifik. Cron job bisa ditemukan di cpanel Hosting yang berbasis Linux. Untuk melakukan menambah, edit, atau menghapus perintah Cron Job kita harus melakukannya di dalam sebuah Crontab. Crontab adalah suatu file yang berisi konfigurasi untuk menangani cronjob. Nah untuk  memanggilnya bisa melalui shell, dengan mengetik crontab.

Untuk bisa membuat crontab, anda membutuhkan pengetahuan tentang command command di linux.  Contoh perintah dasar crontab seperti di bawah ini:

  • crontab -e Mengubah atau membuat file crontab jika belum ada.
  • crontab -l Menampilkan isi file crontab.
  • crontab -r Menghapus file crontab.
  • crontab -v Menampilkan waktu terakhir mengubah isi file crontab. (Hanya tersedia dibeberapa sistem).

Crontab memiliki beberapa parameter sebagai berikut:

# m h dom mon dow command
  • m – Minute (menit) – 0 to 59
  • h – Hour (jam) – 0 to 23
  • dom – Day of Month (tanggal) – 0 to 31
  • mon – Month (bulan) – 0 to 12
  • dow – Day of Week (nomor hari) – 0 to 7 (0 dan 7 adalah hari minggu)

Dengan menggunakan parameter crontab maka anda bisa membuat job yang berjalan untuk waktu-waktu tertentu. Namun demikian Anda dapat membuat crontab menjadi lebih fleksibel dengan menggunakan karakter karakter khusus seperti:

 Karakter Asterik (*)

Karakter ini digunakan untuk membuat job dijalankan setiap menit, jam, hari dan bulan tergantung di mana anda mengisikannya. Sebagai contoh:

* * * * * /home/user/scriptku.sh

Karakter Koma (,)

Karakter ini digunakan untuk membuat job yang dijalankan di dua waktu atau lebih. Sebagai contoh:

anda ingin menjalankan  /home/user/script.sh setiap menit ke 0, 15, dan 25 maka anda bisa menuliskan crontabnya sebagai berikut:

0,15,25 * * * * /home/user/scriptku.sh

 

Karakter Hypen (-)

Karakter - dipakai untuk memberikan jarak waktu antar eksekusi job.

0-59 0-23 * * * /home/user/scriptku.sh

 

Karakter Backslash (/)

Karakter ini digunakan untuk memberi interval waktu dalam menjalankan job. Contoh:

*/20 * * * * /home/user/scriptku.sh

Dengan crontab di atas maka anda akan menjalankan job setiap 20 menit sekali. Menit 20, 40, 60, dst.

 

Fungsi Cron Job di WordPress

wp-cron.php di wordpress merupakan cron job virtual untuk menjalankan tugas tertentu secara otomatis dan terjadwal seperti untuk menjadwalkan postingan, update theme atau plugin, pengiriman notofikasi email dll. Secara default WordPress mensetting file ini setiap saat saat ada pengunjung website melihat web wordpress anda. Tentunya hal ini adalah kelemahannya dimana untuk web yang memiliki tingkat kunjungan sedikit mungkin tidak berpengaruh tapi  jika suatu web pengunjungnya sudah banyak maka wordpress akan melakukan pengecekan waktu menjalankan tugas secara berulangkali menjadi sangat tidak efektif dan membebani server bahkan bisa mengakibatkan loading website menjadi lambat.

Adakalanya anda harus memikirkan hal tersebut. Di wordpress, anda bisa mengaktifkan dan menonaktifkan system cron job wordpress. Caranya sangat mudah yaitu dilakukan dengan mengedit file wp-config.php

A. Mengaktifkan cron job

Tambahkan kode berikut :

define(‘DISABLE_WP_CRON’, true);
B. Menonaktifkan cron job

Tambahkan kode berikut :

define(‘DISABLE_WP_CRON’, false);

 

Demikian sedikit pencerahan tentang cron job semoga anda dapat menggunakannya secara efektif di website Anda.